Kamis, 04 Agustus 2011

Ramadhan Membawa Berkah

Berpuasa dibulan Ramadhan diwajibkan bagi setiap muslim yang sudah akhil baligh dan itulah aku. Namaku Gilang kelas 2 SMP atau sekarang dibilang kelas 8.
Bulan puasa memang betul banyak berkah,tetapi juga banyak rintangan. Dari menahan lapar sampai menahan nafsu duniawi. Aku tidak termasuk anak yang benar-benar taat agama,karena sholat aja kambingan. Kalau lagi rajin ya sholat,tapi kalo lagi males-malesnya cepedeeh buat sholat.
Ibu-ku sih sering bilang saat aku males sholat "Kamu sudah akhil baligh,sudah dewasa. Dosa ditanggung kamu sendiri looh.",tapi gak ngaruh sama sekali sama aku. Kuanggap itu hanya omelan Ibu yang sering dikatakannya untuk mengomeli anaknya.
Barulah dibulan ini,dibulan Ramadhan aku menyadari kalau omongan ibu bukan sekedar omelan. Melainkan didikan dan pelajaran untuk tabungan di hari akhir.
Setelah sholat Tarawih (sebelum witir),khotbah pasti berceramah. Saat itu ia berceramah tentang 'Rahmatan Allah kepada Orangtua dan Anaknya' ,intinya bila kita berbuat suatu dosa pasti yang terlebih dahulu dipertanyakan oleh Allah adalah orangtua. Aku menjadi sangat bersalah kepada Ibu,apalagi aku sering mengacuhkannya mentang-mentang aku laki-laki.
Esoknya lagi sang khotbah berceramah tentang dosa yang membawa sial. Aku sih tidak begitu ingat betul apa isi-nya,IQ ku ngga nyampe 200 looh yang sekali denger langsung nangkep. Intinya : Segala dosa yang kita perbuat akan membuat kesialan. Entah dimana atau kapan pasti ada sial itu muncul. Sial bukan dari sms yang ngelantur yang isinya "Kirim sms ini keseluruh kontak kamu,bila tidak kamu akan sial 30 hari" itu bukan. Tetapi kesialan berasal dari dosa yang kita perbuat.
Aku merenung sendiri didalam kamar untuk beberapa hari. Tidak keluar rumah maksudku,walaupun waktu sore Rian dan Bima mengajakku untuk bermain sepakbola tapi aku menolak.
Setelah hampir bebrbuka puasa,aku keluar untuk membantu ibu menyiapkan makanan,
"Tumben rajin. Biasanya kamu main sama yang lain.",sindir Ibu sambil mengaduk teh.
"Nggak ah,bu,Gilang mau dapet pahala banyak dibulan ini. Kata khotbah,pahala kita dibulan Ramadhan akan digandakan bila kita ikhlas melakukannya.",jawabku sambil mengambil nasi di tempat nasi.
"Looh,kok tobat?!",heran Ibu.
"Looh,aneh yah?!",jawabku lagi sambil mengikuti nada berbicara Ibu.
"Yaudah,sholat dulu sana mumpung belum jam 6.",suruh Ibu sambil mengambilkan perlengkapan sholatku.
"Siap,big brother!",ucapku menirukan gaya housemates dirumah Big Brother saat di suruh melakukan sesuatu oleh Big Brother, "Ups,hehe. Oke deh,bu. Gilang janji deh,bu,bakalan gak males-malesan lagi buat puasa 5 waktu dan beramal sebanyak-banyaknya.",sambungku lagi sambil berlari kebelakang untuk mengambil air wudlu.
"Alhamdulillah....",takjub Ibu sambil tersenyum kepadaku. Aku-pun membalas senyumnya.

Bulan Ramadhan telah menyadarkan Gilang tentang betapa pentingnya berbuat baik dan beramal saleh didunia untuk bekal dihari akhir. Bukan hanya Gilang yang mendapatkan berkah di bulan suci ini. Tetapi sang khotbah dan Ibu-nya pun juga mendapat berkah yang melimpah,karena mereka yang menyadarkan Gilang pentingnya beribadah.
Sekian dan terimakasih~
Maaf kalau gaje ;;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar